Bahrain Segera Ikuti Langkah Mesir
Rabu, 16 Februari 2011 - 12:12 wib
Fajar Nugraha - Okezone
Protes di Bahrain (Foto: AP)
BAHRAIN - Puluhan ribu pengunjuk rasa tampak memenuhi pusat kota Bahrain hari ini. Mereka menuntut untuk terjadi di Bahrain, terinspirasi dari hal serupa di Tunisia dan Mesir.
Tampak tenda-tenda dan slogan anti-pemerintah didirikan di sekitar Pearl Square oleh para pengunjuk rasa. Sebelumnya, aksi protes yang sudah berlangsung selama dua hari, menyebabkan dua warga tewas. Demikian diberitakan Reuters, Rabu (16/2/2011).
Sementara pihak keamanan sepertinya diperintahkan untuk menahan diri, tampak mereka berjaga-jaga di pinggiran alun-alun kota sambil memperhatikan para pengunjuk rasa. Kondisi parlemen juga dalam keadaan pincang. Ini disebabkan boikot yang dilakukan oleh pihak oposisi.
Sementara Raja Bahrain yang jarang melakukan siaran pidato, mengatakan penyesalannya atas tewas dua orang pengunjuk rasa yang terbunuh oleh polisi. Raja Hamad ibn Isa Al Khalifa memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Selain itu, Raja juga menginstruksikan kepada pihak polisi untuk membiarkan lebih dari 10 ribu pengunjuk rasa untuk melakukan protes. Raja juga mengijinkan Pearl Square menjadi pusat aksi protes dari rakyatnya.
Kondisi yang terjadi di Bahrain menambah kekhawatiran bagi Amerika Serikat (AS). Negara Arab ini merupakan sekutu terdekat AS, dimana Armada Kelima AS ditempatkan di wilayah tersebut. (faj)
Tampak tenda-tenda dan slogan anti-pemerintah didirikan di sekitar Pearl Square oleh para pengunjuk rasa. Sebelumnya, aksi protes yang sudah berlangsung selama dua hari, menyebabkan dua warga tewas. Demikian diberitakan Reuters, Rabu (16/2/2011).
Sementara pihak keamanan sepertinya diperintahkan untuk menahan diri, tampak mereka berjaga-jaga di pinggiran alun-alun kota sambil memperhatikan para pengunjuk rasa. Kondisi parlemen juga dalam keadaan pincang. Ini disebabkan boikot yang dilakukan oleh pihak oposisi.
Sementara Raja Bahrain yang jarang melakukan siaran pidato, mengatakan penyesalannya atas tewas dua orang pengunjuk rasa yang terbunuh oleh polisi. Raja Hamad ibn Isa Al Khalifa memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Selain itu, Raja juga menginstruksikan kepada pihak polisi untuk membiarkan lebih dari 10 ribu pengunjuk rasa untuk melakukan protes. Raja juga mengijinkan Pearl Square menjadi pusat aksi protes dari rakyatnya.
Kondisi yang terjadi di Bahrain menambah kekhawatiran bagi Amerika Serikat (AS). Negara Arab ini merupakan sekutu terdekat AS, dimana Armada Kelima AS ditempatkan di wilayah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Memberi Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.