MUI: Korban Tewas Ahmadiyah Tidak Mati Syahid
JAKARTA _ Sebanyak tiga orang jemaah Ahmadiyah dinyatakan tewas dalam peristiwa penyerangan sebuah rumah milih jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, Minggu 6 Februari 2011 lalu.
Kendati tewas akibat dikeroyok, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mengkategorikan ketiga jemaah Ahmadiyah tersebut mati syahid. Sebab, MUI berpendapat mereka tidak sedang berjuang membela agama Islam.
"Mereka tidak termasuk mati syahid. Karena orang yang mati syahid adalah orang yang berjuang di jalan Allah. Kalau mereka kan berjuang untuk Mirza Ghulam Ahmad," kata Ketua MUI Ahmad Chalil Ridwan kepada okezone, Selasa (8/2/2011).

Dia menambahkan, terjadinya penyerangan di Cikeusik dikarenakan SKB tiga menteri yang sudah ditetapkan belum dijalani secara maksimal. Seharusnya, dengan munculnya SKB tersebut Jemaah Ahmadiyah tidak melakukan kegiatan.
"Solusinya hanya dua. Pemerintah harus bubarkan Ahmadiyah, atau Ahmadiyah keluar dari agama Islam dan membuat agama baru. Jangan lagi menyebut tempat ibadahnya masjid, tetapi harus pakai nama lain," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, warga Ahmadiyah di Cikeusik, Pendeglang, Banten, diserang oleh sekelompok orang yang menamakan diri Gerakan Islam Anti Ahmadiyah. Sedikitnya terdapat tiga Jamaah Ahmadiyah yang berasal dari Jakarta tewas dalam penyerangan tersebut, dan enam lainnya luka-luka.
Polisi sudah menetapakan A dan U sebagai tersangka dalam penyerangan jamaah Ahmadiyah di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. Keduanya bukan ditangkap melainkan menyerahkan diri kepada polisi.
"Alhamdulillah kita dapat dua orang kemudian kita hubungi yang bersangkutan kooperatif. Jadi setelah dihubungi mereka menyerahkan diri, datang ke polres Pandeglang," kata Kadivhumas Irjen Pol Anton Bahrul Alam. di Mabes Polri, Selasa (8/2/2011). (msn.com)